Rabu, 25 Juni 2008

Harganas...... Antara Pro dan Kontra

harganas...................
hm......... Kata orang seh Hari Keluarga Nasional, ya mudah2an emang hari buat keluarga di seluruh nusantara raya......
tapi maunya....... jangan buat satu hari aja dunk..... setiap hari kalo perlu.... agar nggak ada lagi tuch yang namanya kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan pada anak da lain sebagainya... ya... biar semua keluarga sejahtera....

"Harganas (Hari Keluarga Nasional) XV yang akan diperingati di Provinsi Jambi 29 Juni 2008 mendatang, harus dijadikan tekad pemerintah untuk lebih meningkatkan lagi pengabdiannya kepada rakyat kecil.

“Rakyat kecil yang saat ini mulai diserang wabah kemiskinan karena naiknya BBM (Bahan Bakar Minyak) yang menyebabkan meroketnya harga-harga kebutuhan pokok hidup, perlu perhatian lebih besar lagi dari pemerintah,” kata mantan Dirjen Binkesmas (Pembinaan Kesehatan Masyarakat) Depkes Prof dr Azrul Azwar "

itu kata mereka di www.bkkbn.go.id

ya.... mudah2an semua masyarakat indonesia menikmati semua kegiatan ini......

tapi sayang..... apapun itu pasti ada pro dan kontranya.....

ada yang nerima ada juga yang nggak nerima....
ada yang protes..... ada yang menikmati dan ada juga yang hanya diam saja......

udah pasti acara kali ini memakan dana yang cukup besar.....(ssstttttt.... ada yang bilang ratusan M lho......) wah kaya juga ya Indonesia... buat acara segede itu..... bagaimana dengan saudara2 kita yang belum makan dalam seminggu ini......??????? bagaimana dengan nasib saudara2 kita yang berada di bawak garis kemiskinan ataupun yang tepan berada di garis kemiskinan..????

hm..... tau deh..... no coment...... karena..... kadang suara kita amatlah sangat kecil.....
yang penting terlepas dari pro dan kontra perhelatan akbar ini harus kita dukung.....
paling nggak mempromosikan Jambi ke Ranah Indonesia Raya ini......

Senin, 02 Juni 2008

Temen-temenku wisuda, aku kapan?????

hari ini......... kampusku mengadakan wisuda untuk yang kesekian kalinya....
perhelatan akbar ini digelar dua kali dalam setahun yang tentunya sangat dinanti2kan oleh mahasiswa yang udah menyelesaikan kuliahnya di kampus tercinta unbari...........

"aku besok wisuda, datang ya!! boss juga udah nyampe dari kampung" telephone dari teman akrabku tadi malam, satu angkatan tapi beda Fakultas......

ah...... kau jadi terdiam... teman2 seangkatanku udah banyak banget yang selese, ya walaupun yang satu fakutas denganku belum ada yang jadi ST..... bahkan yang satu tahun diatasku juga belom.... tapi kenapa aku ngerasa lain banget ngeliat temen2 fak lain n senior2ku wisuda.....

" aku wisuda kapan ya???" aku selalu bertanya2 pada hatiku...............

" eh, emy...... belum ya??? kapan neh wisuda???" suara PR III mengangetkan aku.... aku terdiam sejenak...

"Insya Allah tahun depan pak!!!" jawabku mantap, seakan aku memang siap untuk diwisuda tahun depan.... tapi aku optimis kok kalo aku bakal wisuda tahun depan....
ya............ semoga Allah SWT mendengarkannya dan mengabulkan doaku ini...

asli deh..... aku ngiri ngeliat temen2ku wisuda, walau da yang ngomong wisuda itu adalah seremonial bagi sarjan pengangguran yang berdasi.....(^_^)
tapi aku yakin kok....... semuanya akan baik-baik saja..... dan tahun depan emang batas akhir di Unbari tecinta...AMIN.............

Minggu, 01 Juni 2008

MENIKAHI ORANG YANG DICINTAI ATAU MENCINTAI ORANG YANG DINIKAHI ?

Hemm…pertanyaan yang tidak mudah kita jawab, dibenak kita mungkin akan muncul sebuah pertanyaan, ”Apa bedanya sih?”. Inspirasi tulisan ini muncul ketika saya sedang terlibat diskusi hangat dengan sang "mas" kemaren malam lewat telephone.

"mas ingin mencintai orang yang mas nikahi... bukan menikahi orang yang mas cintai.........." itu kaliamat yang kudengar dari suaranya nun jauh di kebumen sana

hm.......... entahlah............

Cinta membuat kita bisa melakukan segala hal, apapun kondisi kita dan di manapun kita berada, dan itulah pengorbanan atas nama cinta.

Cinta terkadang membuat kita buta, memaksa kita untuk meninggalkan norma, pilihan sadar, jati diri, cita-cita sampai keyakinan, demi untuk memenuhi kehendak yang kita cintai. Tetapi kadang cinta juga bisa membuat kita menjadi sebaliknya.

Mencintai orang yang di (me) nikahi, merupakan sebuah pilihan sadar kita untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki, serta menerima semua kekurangan dan kelebihan pasangan kita.

Kita akan menjaga agar api cinta itu tidak pernah redup atau mungkin mati dengan segala upaya, walaupun badai mencoba untuk memadamkannya.

Sementara menikahi orang yang kita cintai memang sudah menjadi sebuah keharusan, namun coba kita renungkan barang sejenak. Terkadang kita mencintainya bukan karena pilihan sadar kita tetapi lebih karena ada perasaan membuncah untuk segera bersanding dan memiliki.

Pada saat itu kita sedang terlena oleh tampilan sesaat, kita tidak pernah berpikir apakah bara api cinta akan tetap abadi selamanya dalam diri ?, yang penting mumpung bara itu masih menyala maka sudah semestinya segera dicarikan tempat di mana api cinta itu akan diletakkan.

Dan ketika tempat itu dirasa sudah tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan justeru membuat baranya semakin redup maka kita akan buru-buru untuk mencari tempat lain agar api cinta tetap menyala, tanpa mencari sebab apa yang sekiranya membuat api cinta itu menjadi padam.

Ya, api cinta itu sudah berada di tempat lain, dan kita tidak akan pernah mendapatkannya kembali.

Sudahkah kita mengerti akan beda antara keduanya??? semoga kita menjadi orang2 yang berfikir.......

Qs. Ar Ruum : 21.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “.

Pancasila.......Bukan hanya sekedar untuk dibaca maupun diperingati.

Pancasila digali dari tradisi kehidupan di Indonesia jauh sampai kedasarnya, olek karenanya Pancasila diharapkan dapat menjadi falsafah hidup manusia Indonesia dalam mengembangkan eksistensinya untuk mencapai kebutuhan2nya. Manusia Indonesia juga tidak terpisah dari ikatan2 tradisionilnya karena Pancasila itu sendiri berasal dari tradisi manusia Indonesia.

Dalam Pancasila tercakup pula pengertian dan tujuan manusia Indonesia untuk mencapai suatu kepribadian yang “mentally health” sebagaimana “mental health” yang dikemukakan oleh Erich Fromm. Pancasila dapat dijadikan landasan selanjutnya bagi terbentuknya sauatu “sane society”, suatu “masyarakat yang sehat” bagi masyarakat Indonesia.

Setelah Pancasila diakui sebagai Dasar Negara Indonesia, apa yang mesti kita ketahui? Apakah hanya sekedar tahu bahwa Pancasila itu adalah 5 Dasar, Palsafah dan Idiologi Negara dan kita hafal luar kepala akan sila-silanya, sehingga kita bisa bebas atau terlepas dari sweeping organisasi pemuda yang sok Pancasilais, seperti yang terjadi di Jember pada Agustus 2007 yang lalu? Apakah kita hanya akan seperti burung beo yang pandai berkata dan berucap tetapi tidak memahami dan menghayati apalagi melaksanakan arti dan maknanya? Untuk bisa memahami, mendalami dan menghayati Pancasila sebagai Dasar Negara, sebagai ideologi, sebagai falsafah negara dan rakyat, kita mesti dan harus memahami secara jelas akan makna setiap sila dari Pancasila itu!

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa. Makna dari sila ini adalah: Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  2. Kemanusaan yang Adil dan Beradab. Makna dari sila ini adalah: Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia, saling mencintai sesama manusia, tidak semena-mena terhadap orang lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  3. Persatuan Indonesia. Makna dari sila ini adalah: Menjaga persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber Bhinneka Tunggal Ika.
  4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Kebijaksanaan Dalam Permusyawatan/Perwakilan, yang bermakna: mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat, tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan.
  5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ini bermakna: Bersikap adil terhadap sesama, menghormati hak-hak orang lain, menolong sesama dan menghargai orang lain

inti permasalahannya satu..................

mampukan kita memaknai, memahami dan merealisasikannya??????


dari berbagai sumber......