Kamis, 19 November 2009

Surat yang belum sempat aku kirim untukmu

Assalamualaikum. Wr. Wb

untukmu yang terkasih

Ada rasa bersalah ketika aku mengusikmu saat ini.. Tapi kutepis demi sebuah rasa yang tersisa. Lalu kuucap kata syukur akan hadirmu. Rasa syukur atas waktu yang pernah terlewatkan. Meski tak bisa kunikmati setiap aku butuh.... Mungkin memang ini yang di gariskan untukku... Sesaat tapi penuh kenangan....

Tak cukup kuucap kata syukur, Akupun ingin ucapkan maaf. Atas keputusan yang tlah aku sepakati bersama hati ini. Adalah pergi meninggalkan harapku bersamamu. Adalah menjauh dari inginku mendekapmu. Adalah dimana aku hilang dari hidupmu dan tak untuk kembali. Karena aku sadar semuanya tak akan lagi sama. Karena aku mengerti Ada beda yang tak mungkin terpaut. Karena aku tau semuanya hanya berbatas pada maya. Tak mesti untuk jadi nyata..... Meski doa yang acap kali kuucap meminta hadirmu....... Tapi bukan berarti yang terbaik itu adalah bersama...

Dan kini......

Yang terbaik itu adalah berlalu darimu. Meski aku harus membunuh separuh nyawaku... Tapi aku yakin kau akan mengerti... Akan ada aku yang lain yang kan mengisi harimu lebih berarti.... usah kau runut pada apa yang tak sepatutnya tuk kau sesalkan.... karena ini hanyalah masalah waktu. Waktu yang telah membawa kita pada pertemuan indah itu, dan waktu juga yang membawa kita dengan perpisahan ini, meski entah dengan rasa apa kulewati waktu ini.

Tapi...... belum lagi sempat surat ini kukurimkan untukmu, kau seketika hadir memintaku untuk menantimu hingga kau kembali menjemputku...... apa yang harus kulakukan???? Sanggupkah aku menunggumu di tengah kebimbangan ini???... tiba-2 ketidakpecayaanku menyelinap di relungku, bukan karena tak yakin akan janjimu, tapi aku tidak yakin kalau aku sanggup untuk menunggumu lebih lama lagi...... Tapi Allah Maha Tau apa yang terbaik untukku..... Juga Untuk Penantian ini.....

Jambi, 18 November 2009

Jumat, 06 November 2009

Semua tentang Masa Depan.................

Jika esok hari Allah masih memberiku nafas dan penghidupan, telah kusiapkan sebuah rencana masa depan….. ya… semua tentang masa depan…….
Dari seorang pelajar aku beranjak sebagai seorang mahasiswi dengan prestasi yang membanggakan keluarga dan almamaterku.
Mendapatkan gelar Sajana bukanlah ambisiku, dengan bisa mengenyam pendidikan sarjana saja aku telah terlalu bersyukur, apalagi jika aku bisa menyelesaikan pogram megister… ya Emy Marlesi, ST. MT.
Berkarir dan terus berkarya serta membahagiakan orang tuaku adalah prioritas utama yang harus kukejar setelah pendidikanku selesai, aku ingin melihat kedua orang tuaku bisa menunaikan rukun islam yang terakhir. Karena aku yakin mereka jua mengharapkannya.

Sebelum usia 30 hal yang harus aku lakukan adalah Mengakhiri masa lajang, dan menjadi seorang istri dan ibu adalah impianku yang terus aku persiapkan dai kini. Aku berharap Allah memberiku jodoh yang terbaik, yang mampu menjadi imam dunia dan akhirat bagiku, tak harus mereka yang saat ini tengah mendampingi aku…. Hingga akhirnya aku hidup dengan sebuah keluarga kecil yang sederhana tapi bahagia.

Sebelum aku menutup mata untuk selamanya, aku ingin melihat anak-anakku menjadi orang yang sukses, berbakti pada orang tua, agama dan bangsa yang tentunya harus melebihi kehidupan yang kupunya. Ketika tlah kutunaikan Rukun Islamku yang terakhir, akupun siap menutup mata selamanya. Dan membiarkan namaku dikenang setiap orang.
Hm.................... semua tentang masa depan, masa depan yang ingin kujadikan motivasiku untuk terus hidup lebih baik dan berguna bagi orang banyak, masa depan yang membuatku merasa bahagia meski dalam sebuah kesedehanaan, dan masa depan yang membuat bangga setiap orang yang pernah mengenalku. Semoga........!!!!