Minggu, 30 Januari 2011

ingin kuakhiri kesendirian ini....


malam ini tiba2 aku merenung.... ya... merenung akan apa yang aku hadapi beberapa hari terakhir.... tak kumengerti... sama sekali tak kumengerti..

tiba2 aku merasa sendiri..... dirumah yang jauh dari keramaian ini.. aku masih juga sendiri. para sahabat yang biasanya selalu sms atau menelponku tiba2 menghilang bagai ditelan bumi.. entah kemana....

sendiri yang telah bertahun ini nyaris membuatku terbelenggu sendiri... tak tau harus apa dan bagaimana...
keinginan untuk mencintapun tak mampu berbalas pada sosok yang kuharap jadi nyata... bahkan sikap yang dingin itu nyaris membuatku ingin melupakan sosok yang ternyata tak mampu aku lupakan itu......
ah.... entahlah... aku terus meragu akan sebuah kepastian hidup yang harus aku jalani kedepan sana...
pada kabar yang ingin kujadikan nyata itu tak lagi ingin kuingat jika tak ada yang bisa membuatku tersenyum.......
tapi... mengapa aku tak mampu terlepas dari bayang2 yang dinama sosok tegap yang dingin itu...????
inginnya aku segera terbebas dari kehidupan yang seakan menyulitkan gerak gerik langkah kakiku ini...

hm... entahlah... aku semakin tak mampu mengerti semua.....semuanya semakin samar bagiku....
hanya saja... dalam doa yang tiada henti aku ukirkan,.. aku ingin sesuatu itupun jadi nyata... apapun itu semoga itu adalah yang terbaik untukku.... AMINNN


Jambi, 30 Januari 2011. 23.56 WIB

Sabtu, 29 Januari 2011

Ada Makna Dibalik Kisah ...................(1)


pagi ini...... tiba2 aku terngiang kisah malam kemaren pas lagi hunting buku di Gramedia Book store

"Mbak..... nanya donk, Juz 'Amma yang mana ya??" tanya seorang ibu muda berkerudung menghampiriku.....

"hah"..... kaget + bengong.....

"coba liat di sana buk" menunjukkan sebuah tempat sambil menyembunyikan rasa kagetku.

"bentuknya kayak gimana ya???" ibu itu masih bertanya yang membuatku semakin bingung dibuatnya...

"Oh...... liat aja, ada bacaannya kok di depan.... kaya buku iqra'" jawabku lagi sambil berlalu dan terus berfikir.

"ni ibu2 emang g tau atau ngetes gw seh...ckckckkc.." bisik hatiku....

" kalo ngetes seh gpp, meski agak aneh. tapi kalo emang nanya, masa seh tu ibu beneran g tau...? emang dia g tau beneran..??? itukan ttg agamanya sendiri.." pikirku sambil beranjak pulang.


*semoga kita bisa mengambil hikmah dari kejadian ini

Jumat, 28 Januari 2011

Hidup..... Perlu Hati yang Besar...


Kita hidup... seperti dalam sebuah perjalanan. Yang sangat panjang. Perlu bekal yang sungguh tak main-main dalam perjalanan yang satu ini. Minuman berupa ilmu... Makanan berupa amal... Dan sandang... berupa hati...

Minuman bernama ilmu... bukan hal sepele... seperti halnya minuman pada umumnya... ia menghilangkan dahaga. Mengganti cairan yang dikeluarkan oleh tubuh melalui rutinitas. Rutinitas, yang bagi sebagian orang, mungkin akan menjemukan... melelahkan... dan seperti sebuah roda, yang tak kan berhenti berputar. Ia harus cukup. sehingga saat dahaga itu datang, kita bisa memanfaatkannya... Perjalanan bernama hidup... di mana kan banyak hal yang mungkin tidak kita kenali dengan baik. Akan ada sekian banyak kejutan, yang tidak pernah kita sangka. Dengan minuman bernama ilmu inilah, setidaknya kita punya sedikit persediaan pengetahuan. Akan seperti apakah perjalanan ini ke depan.

Perjalanan panjang ini... akan menuju sebuah ujung... yang selalu kita inginkan. Dan semua manusia impikan. Yaitu, kebahagiaan... Jika manusia yang hidup... pada waktu-waktu makannya.. selalu sampai pada hal yang disebut kenyang... Maka kenyang itulah... kebahagiaan dalam perjalanan ini... Dan hal yang akan mengenyangkan kita dalam perjalanan ini, adalah amalan... Amal ini akan di olah oleh gigi-gigi pikir kita... dipilah oleh hati kita... dan dikerjakan oleh anggota tubuh kita... Inilah yang menjadikan manusia menemukan kenyang... Yaitu... kebahagiaan...

Dan hati... adalah bekal paling urgen dalam perjalanan ini... kita akan bertemu banyak kendaraan yang menyemburkan genangan air ke pakaian kita. Kita akan melihat banyak sampah di jalanan. Kita akan bertemu banyak hal... baik dan buruk, yang perlu menjadi perhatian bagi kita. Pula dalam perjalanan ini, akan bertemu orang-orang yang tak sebaik harap kita. Tak seindah mau kita. Tak sebagus ingin kita. Dan juga akan banyak batu, yang menjadi sandungan. Lubang yang menganga-kan cobaan. Inilah saatnya, kita buka hati kita. Bekal yang satu ini, mestinya sangat besar. Sehingga cukup menjadi wadah bagi masalah. Hati yang besar... akan menjadikan kita tangguh dalam perjalanan ini.

Inginnya kita... semua berjalan baik-baik saja. Namun, mengaku beriman tanpa melalui ujian... adalah kebohongan besar...

Semoga, kitalah pemilik hati besar dalam perjalanan ini... Sehingga meski sekotor apapun pakaian kita oleh percikan air dari kendaraan yang lewat. Tak kan membutakan pikir kita dengan caci membabi buta. Sesering apapun kita tersandung pada batu-batu yang berserakan. Kita masih bisa tersenyum, tanpa kecewa tiada tara. Amiiin...

Mari sahabat... kita menjalani hidup ini... dengan berbesar hati...

by: Renungan Kisan Inspiratif

_sebuah renungan di senja ini_

sebenarnya apa yang ditakutkan????

tidak mendapatkan apa yang diinginkan kah???

atau takut setelah mendapatkan keinginan tersebut malah tidak sesuai dengan yang diharapkan????

Rabu, 26 Januari 2011

Cinta Sejati..... Adakah??? ....... (2)


lagi-lagi tentang cinta...., entah mengapa akhir2 ini bawaannya kesana mulu... mungkin karena akupun tengah mencari sesuatu yang dikata indah itu.....

hm.......... entahlah..... tak kumengerti, tapi kucoba pahami..... ^_*

tadi sore, temanku di pekan baru Riau sms, ceritanya cukup membuatku ingin dan tergerak untuk membaginya......... (ini isi pesan singkatnya itu....)


pada suatu hari, seorang anak bertanya pada ayahnya…


anak : “ayah, apakah cinta sejati itu???”

Ayah : “berjalanlah lurus ke taman bunga itu, petiklah satu bunga yang terindah menurutmu, dan janganlah pernah bernalik kebelakang.”.

Kemudian sang anak melaksanakan apa yang disuruh oleh sang ayah, tak berapa lama ia kembali dengan tangan hampa.

Ayah : “mana bunganya???”

Anak : ” aku tidak bisa mendapatkannya. Sebenarnya aku telah menemukannya, tapi aku berfikir bahwa didepan sana aka nada yang LEBIH indah lagi. Tapi ketika aku sampai di ujung taman, aku baru sadar bahwa yang aku temui pertama tadi adalah yang terbaik, tapi aku tidak bisa kembali lagi kebelakang.”

Ayah : “seperti itulah cinta sejati, semakin kau mencari yang terbaik, maka kau tak akan pernah menemukannya, karena waktu tak akan pernah berputar kebelakang dan kembali….”


Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah di atas….

Cinta Sejati..... Adakah??? ....... (1)

beberapa hal untuk mendapatkan cinta sejati..... (kata mereka.....^_*)

1. Jangan mencarinya. Cinta tidak datang pada seseorang yang mencari Cinta

2. Jika memang Anda baru saja mengakhiri suatu hubungan, fokuslah pada diri dan kehidupan pribadi terlebih dahulu

3. Beri waktu untuk diri sendiri. Temukan aura positif Anda krn aura positif itu akan terpancar dan mempengaruhi sekitar

4. Jika sudah siap u membuka lembaran baru bagi hubungan, maka mulailah memilih karakter pasangan seperti yang diidamkan.
Bergaul & hang out. Hal itu akan membuka kesempatan bagi Anda untuk bertemu orang baru. Siapa tahu di antara mereka adalah cinta sejati Anda

5. Berani ambil risiko. Jika suatu hari Anda bertemu dengan seseorang yang sesuai jangan ragu untuk mengambil langkah

6. Yang paling penting, cintai diri Anda terlebih dahulu. Hiduplah dengan bahagia dan jangan pernah melepaskan harapan

7. Yakinlah, setiap orang diciptakan berpasangan. Masalahnya hanyalah mendapatkan orang yang tepat, di waktu yang tepat.


by, twitter.com/galaubijak

Selasa, 25 Januari 2011

nyelesein masalah.... ada caranya....

Satu kesulitan, ada dua kemudahan. Kemudahan pertama adalah ketika kita "menghadapi" dan bukan "menjalani". Kemudahan kedua adalah ketika kita menggeser fokus kepada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.


Berikut ini ada 11 langkah yang mungkin berguna buat kita dalam menghadapi masalah hidup, yaitu:

1. SADARI

Maka, upaya terbaik kita yang pertama adalah menciptakan sebuah kesadaran tentang keberadaan persoalan itu dan tentang pemahaman bagaimana memisahkan "diri" dari "masalah".


2. TERIMA

Jangan tolak keberadaan masalah. Jika ia memang ada dan nyata, terima dulu. Pisahkan dua hal ini; "ada masalah" dan "saya ada masalah". Ketika kita merasa frustrasi, maka kita sebenarnya sedang dalam kesulitan untuk memisahkan dua cara pandang ini.


3. SOLUSI ADA DI DALAMNYA

Setiap persoalan, dipastikan selalu membawa bibit penyelesaian. Dan yang namanya bibit, sifat alamiahnya adalah pantas untuk tumbuh. Maka persoalan atau masalah, adalah tentang bagaimana Tuhan sebenarnya sedang menumbuhkan dan mendewasakan kita.


4. SELESAIKAN

Masalah hanya akan berlalu jika diselesaikan.

Belajarlah tentang cara dan pola yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Belajarlah auditing untuk berbagai persoalan.


5. NAIKKAN LEVEL BERPIKIR

Masalah kita muncul pada sebuah tingkat atau cara berpikir. Masalah itu akan bisa diselesaikan hanya jika kita menaikkan tingkat berpikir kita. Ini bisa dilakukan dengan mempelajari seluk beluk persoalan dan dengan melatih pola berpikir problem solving.

Cara yang paling mudah: Turunkan tingkat kepentingan dari masalah. Ini bisa dilakukan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang menguji tingkat kepentingan masalah.

Latihan ini akan membiasakan himmah (kecenderungan, hasrat, niat, tekad, kehendak, semangat, sikap menyukai atau menyenangi, kecintaan) hati dan pola pikir kita, ke hal-hal lain yang jauh lebih baik untuk diri kita.

"Apakah masalah ini memang benar-benar masalah?"
"Apakah 'ini masalah' adalah hanya cara pandang saya saja?"
"Adakah sesuatu yang lebih baik dari apa yang menjadi masalah itu?"

Banyak sekali hal yang kita anggap masalah, sebenarnya hanya persoalan remeh. "Masalah" semacam ini bisa selesai justru dengan tidak menganggapnya sebagai masalah.

Hadapilah hanya yang memang benar-benar masalah (Perkecil masalah yang besar dan hilangkan masalah yang kecil)


6. JIKA PERLU: TULIS

Jika kita anggap perlu, tuliskanlah masalah yang kita hadapi. Berikan semua rincian yang bisa kita pikirkan. Dengan melakukan ini, kita akan bisa mulai mengorganisir, memilih, dan memilah pokok-pokok permasalahan yang kita hadapi.


7. CARI SOLUSI

Kita tak akan menemukan, jika kita tidak mencari.
Selalulah berupaya untuk mencari solusi. Ketahuilah, jika kita mencari kita pasti akan menemukan. Kita mungkin tidak tahu kapan, tapi pasti, pasti kita temukan. Teruslah mencari.

Sabar, tidak putus asa, dan pantang menyerah.


8. GUNAKAN WAKTU DENGAN BIJAK

Isilah waktu kita dengan mencari, menemukan, dan mengembangkan solusi. Jadilah manusia yang berorientasi pada solusi. Berhentilah mempertanyakan, dan mulailah bertanya. Mempertanyakan adalah tanda belum menerima, dan bertanya adalah sebaliknya.

Gunakan hanya sedikit waktu untuk masalah, dan segeralah bergerak mencari solusi.


9. PROPORSIONAL

Jangan biarkan masalah kita menjadi lebih besar dari pada diri kita sendiri. Ingatlah bahwa "sering", belum tentu sama dengan "besar".

Setiap masalah akan menjadi aturable (bisa di-manage), manakala masalah itu bisa diterjemahkan menjadi pecahan-pecahan kecil dari langkah-langkah yang perlu kita ambil.


10. BERSIKAPLAH BENAR

Kembangkan dan latih sikap yang tepat untuk setiap masalah. Berlatihlah untuk terampil menerapkan Prinsip 10/90 dari Stephen Covey. 10% adalah fakta, 90% adalah sikap.

Jika sudah terbiasa, maka yang biasa kita sebut dengan "masalah" akan menjadi "pengalaman belajar" dan "kesempatan".


11. JANGAN LIHAT MASALAH YANG TAK ADA

Gunakan kekuatan imajinasi kita untuk mencari solusi. Jangan gunakan untuk membayang-bayangkan masalah yang tidak ada.


Semoga bermanfaat.
by, Renungan Kisan Inspiratif

Senin, 24 Januari 2011

aku merasa sendiri..

pada dingin yang berselimut kabut...
izinkan aku bertanya...
sejenak......

mengapa terasa jauh
pada jarak yang hanya berbatas celah angin
pada ruang yang berbatas pada jengkal
pada waktu yang berjarak pada detik....

aku sendiri...
pada keluh kesah yang harus tertelan sendiri
pada gundah yang terpaksa kunikmati sendiri...

memiliki mereka...
sama halnya dengan tak punya siapa2...
tak ada yang melihat...
tak ada yang mendengar..

hanya sendiri....
menikmati hari yang tak kunjung pasti...

Ada yang Masih Kurindu.......

Ada yang masih kurindu hingga kini…..

Merindu suatu hari kan berganti….

Ketika embun tak lagi takut pada mentari

hingga nyanyian burung menyambut datangnya pagi

Ada yang masih tak bisa kulupakan sampai kini..

Adalah kenangan yang tak terhapus masa…

Adalah ketika kau sebut indahnya anugerah Tuhan untukmu…

Itulah aku….

Ada yang masih kuharap hingga kini

Ketika masa perkenankan aku menyeka peluhmu

Ketika hari memperbolehkan aku mendampingimu

Dan ketika Tuhan meridhoi langhkahku memelukmu

Ada yang masih tak bisa kuhentikan sampai kini…

Adalah merindumu..

Adalah mengenang semua kenangan itu

Adalah mengharap waktu kan berpihak pada kita….

Jumat, 21 Januari 2011

Padamu pagi aku ingin mengadu

Padamu pagi aku ingin menyapa...
Padamu mentari aku ingin mengadu...
Terbesit kejenuhan pada mimpi semalam
yg membuatku ingin pergi tapi tak mampu berlari
dan ingin beranjak tapi tak bsa bergerak
...padamu pagi aku ingin mengadu...:

"semua tentang dia"

Rabu, 19 Januari 2011

jodohmu..... tak akan tertukar..... begitu juga dengan jodohku.....

Aku teringat kisah seorang teman...

Ia adalah seorang muslimah yg senantiasa terjaga. Hari-harinya senantiasa diisi dengan kegiatan bermakna.. Apalagi kalau bukan mengisi kajian, membaca buku, menulis tausyah dan sebagainya.

Suatu hari, ia memiliki permasalahan dakwah yg begitu besar. Bahkan ia bingung, kepada siapa ia harus meminta bantuan... Tak ayal, dia hanya bisa memohon dalam sujud panjangnya agar segera diberi jalan keluar terbaik.

Tak berapa lama... Ia dikenalkan dengan seorang ikhwan, tepatnya terpaut 6 tahun yg pada saat itu, ikhwan tersebut memberikan bantuan berupa masukan-masukan serta solusi mengenai problema dakwah yg sedang dialami temanku itu.

Saat itu temanku benar-benar berterima kasih serta mengucap rasa syukur sedalam-dalamnya... Karena perlahan problema dakwah yg sedang dihadapi menemui titik terangnya.

Namun, setelah titik terang ditemui.. ternyata menambah sebuah problema baru. Bagaimana tidak, kedekatannya dengan sang ikhwan tersebut.. ternyata memunculkan benih-benih cinta dalam hatinya.

Sungguh, sebenarnya temanku itu tak mau memiliki rasa seperti itu, ia pun ingin membuang jauh-jauh bayangan tentang ikhwan tersebut yg sebenarnya sudah dianggap oleh temanku itu sebagai seorang kakak. Ya! hanya sebatas kakak.

Tapi, apa mau dikata... rasa kagum karena kefahaman ikhwan tersebut akan ilmu agama serta keshalihannya ternyata mampu mengalihkan keimanan temanku itu. Ia selalu uring-uringan dan pada akhirnya hidupnya jadi tak bersemangat lagi.. Kalau dulu, ia bersujud panjang karena rasa khouf-nya yg ada.. kini dalam sujud panjangnya selalu terhadirkan genangan air mata, ingin disatukannya ia dengan ikhwan tersebut.

Sampai suatu hari, ia menceritakan semuanya padaku... dan aku pun mencoba menenangkannya. Ia terus menangis dan menangis sejadi-jadinya. Ia sudah tak tahan lagi terhadap kegalauan perasaannya. Ia takut rasa itu akan semakin mencengkeramnya dengan kuat dan akhirnya terbius oleh hawa nafsu syaitan.

Aku pun mencoba memberikan saran, untuk coba berterus terang terhadap ikhwan tersebut akan perasaan temanku ini yg sebenar-benarnya. Malah kalau perlu langsung menawarkan diri untuk minta dinikahinya. Bukankah Siti Khadijah juga menawarkan diri kepada Rasululloh, hanya saja melalui seorang perwakilan? Apakah menawarkan diri ini disampaikan melalui perwakilan atau secara langsung oleh diri sendiri terserah, asalkan caranya baik & sesuai dengan syariat Islam. Bila ingin maju tanpa perwakilan tentu harus siap dengan satu syarat: harus siap mental!.

Temanku akhirnya paham dan memberanikan diri untuk menawarkan diri terhadap ikhwan tersebut, tentu minta untuk dinikahi.. bukan untuk dipacari. Dan ia sudah siap dengan berbagai kemungkinan yg akan terjadi. Tapi bismillah saja lah, pikirnya. Toh aku bukan meminta pada ikhwan tersebut tapi sebenar-benarnya aku meminta pada Sang Pemilik ikhwan tersebut (red. Alloh), kata temanku.

Dan setelah beberapa lama, aku kehilangan kabar temanku ini. Entah apa yg telah terjadi, namun rasa keingintahuanku begitu membuncah.. Sampai pada akhirnya, aku mendapat kabar darinya.. bahwa ikhwan tersebut telah menikah, dengan akhwat yg lain.

Aku ikut bersedih, tentu ada rasa kekecewaan yg hadir terhadap diri temanku tersebut. Tapi, ketika aku menemuinya, ia begitu tegar.. dan mengatakan "Aku sudah menawarkan diri pada ikhwan tersebut, tapi ikhwan tersebut justru menyerahkan undangan pernikahannya padaku. Aku mungkin telat menawarkan diriku padanya, tapi sungguh aku yakin bahwa jodohku tak akan pernah tertukar oleh siapapun".

Degg... tiba-tiba aku terlemas. Kata-katanya begitu menghujam dalam kalbuku. Ia sungguh wanita sholehah.. Aku yakin, ia akan mendapatkan jodohnya yg terbaik kelak.

Setelah pertemuan itu. Aku tak bertemu lagi dengan temanku tersebut... Kita benar-benar loss contact sama sekali.

***

Kita kembali dipertemukan.. tepatnya ketika aku berkunjung ke toko buku. Ia masih tampak seperti yg dulu, setelah pertemuan terakhirku dengannya setahun yg lalu. Ia pun menghampiriku dan menyapaku, lalu mengajakku untuk mampir ke sebuah rumah makan yg tak jauh dari toko buku itu. Disanalah kita berbincang kembali... kemudian ia menceritakan padaku, bahwa ia sempat ta'aruf namun gagal hingga kedua kalinya. Dengan hanya karena sebuah alasan, bahwa temanku itu adalah seorang "Aktivis".

Aku tak habis pikir mendengar ceritanya, wanita seperti dia, bisa ditolak ikhwan hanya karena alasan itu??!! Huhh..!! aku emosi sekali. Jarang-jarang kan ada wanita yg seperti ini, sudah cantik, sholehah, pemahaman ilmu agamanya banyak dan aktifis dakwah pula. Apalagi sih yg dicari dari para ikhwan tersebut?!

Ahh, itu pasti karena ikhwan tersebut takut menyeimbangi kafaah yg dimiliki temanku ini. Belum maju ke medan perang, ehh.. udah mundur selangkah demi selangkah. Capekkk dah!!

Tapi sekali lagi, tak ada rasa kekecewaan yg muncul dari temanku ini.. meski aku yakin, namanya juga manusia, tentu temanku merasakan sakit yg terdalam di hatinya mengenai kegagalannya berkali-kali dalam menuju gerbang pernikahan.

***

Itu dulu.. ketika 1,5 tahun yg lalu kita bercerita... Tapi lihatlah kini, surat undangan pernikahan berwarna merah telah berada di genggaman tenganku. Akhir dari sebuah perjalanan seorang temanku.

Dan sungguh benar janji Alloh, "Perempuan-perempuan yg keji adalah untuk yg keji pula dan laki-laki yang keji untuk wanita-wanita yg keji, sedangkan wanita-wanita yg baik untuk laki-laki yg baik dan laki-laki yg baik juga diperuntukkan bagi perempuan-perempuan yg baik…” (QS. An-Nur: 26).

Ternyata apapun yg telah Alloh tetapkan bagi manusia merupakan hak-Nya, pasti ada hikmah besar di dalamnya, tergantung bagaimana kita menyikapi.

Dan sebuah pembelajaran bagiku, tentu aku harus yakin seperti temanku ini, keyakinan bahwa "Jodoh tidak akan pernah tertukar". Insya Alloh.


by: renungan n kisah inspiratif

Selasa, 18 Januari 2011

Cinta dan Inspirasi

saat cinta datang mengetuk pintu hati..
membawa sekeranjang perhatian dan setangkai kasih sayang,
sambut dengan senyum malu,
silahkan duduk di sofa kalbu,
suguhkan sepiring kue rindu,
setelah cinta singgah di hati,
dunia terasa indah sekali,
mendung terlihat elok pelangi dan tak sabar esok harinya akan datang menjemputmu.
sadarilah cinta dapat membawa inspirasi bagi kehidupan kita,
bila kita pahami hakekat dari pada cinta yang sebenarnya.........!!!!!

Pada Rinai Hujan Itu.....

Rinai hujan diluar sana
mengiri resah yg kembali hadir
berpendar pada bayang2 yg tak lagi nyata,

pada rinai hujan yg enggan menyapa,
...kusisakan untaian kata bermuara doa
pada apa yg disebut garis Illahi...

Pada rinai hujan di malam ini..
Kutitip rindu yg tak kunjung layu
Kusandarkan resah utk kau rasakan
kuuntai doa utk kau sampaikan:
pada kidung nan menggema...
Wujudnya..

tak kumengerti.......

Setidaknya.......
aku ingin bisa menghapus jejak laraku atas dirinya...
Tapi, hadirmu tak bsa terpungkiri membentuk suatu harap bimbang yg tak henti....
Hanya saja,
mengapa harus ada luka diantaranya...
Luka yg tak kau sadari, yg tak kumengerti....

Berhentilah Mengeluh dan..... Tersenyumlah.....

Sebagai kaum yang senantiasa dianggap lemah, wanita harus berjuang keras menampilkan sosok yang patut dihargai dan dihormati.

Masih berbicara tentang wanita. Sebagai seorang wanita, janganlah mudah meminta untuk dikasihani. Wanita yang kuat akan selalu bangkit ketika ada masalah dan tidak terpuruk terlalu lama didalamnya. Dan dalam menjalankan apapun, hendaknya lebih memilih berpikir dengan logika daripada perasaan meskipun pada kenyataan, kita sebagai wanita cenderung menggunakan perasaan dibandingkan logika.

Sejatinya, kita harus berpikir tentang baik buruknya suatu hal yang sedang dan akan berlangsung di hidup kita. Bila dikatakan hidup itu rumit, melelahkan, sulit dan sebagainya... Hal itu tak sepenuhnya benar. Meski terkadang, saya pribadi suka mengalami kerumitan dalam hidup yang membuat saya down. Namun ternyata jika ditelisik lagi, Hidup ini terlalu singkat untuk dibuat rumit.

Ada hal dimana, kita harus rehat sejenak... Menghirup udara segar, sambil memejamkan mata dan menikmati angin berdesir yang itu semua membuat beban kita terasa lepas. Sekali lagi, kejenuhan dan keletihan dalam menghadapi aktivitas harian rasanya tidak bisa disangkal oleh kita. Siapapun bisa merasakannya... Seperti kita, yang terlahir sebagai seorang wanita. Ada saja yang membuat perasaan gundah gulana, sedih, kecewa, marah dan sebagainya. Terlebih, bila kejenuhan hati tengah kita rasakan... Banyak yang memutuskan untuk "menghilang dari peredaran". Saya mengerti akan hal itu, memang butuh waktu-waktu tertentu untuk kita rehat sejenak. Menghindar dari segala kerumitan yang ada, yang tentu timbul dari sebuah perasaan.

Sekali lagi, saya hanya ingin menjalani sesuatu sesederhana mungkin dan tidak ingin terbuai dengan perasaan saya saja karena saya merasa bahwa kaum wanita kadang menjadi korban dari buaian perasaannya. Semuanya itu boleh saja sih, tapi jangan berlebihan karena sesuatu yang dilakukan secara berlebihan hasilnya belum tentu baik. Betul khan?

Kita harus memiliki standar sendiri untuk memilih hal yang sekiranya baik untuk kehidupan kita. Seperti halnya saya, tentu tidak akan bertahan apabila saya tidak merasa dihargai dengan layak dalam hal apapun. Karena itu sifat dasar manusia. Butuh sebuah penghargaan. Tapi, apa jadinya jika hal yang kita inginkan itu tak bisa terwujud? Kalau mengikuti kata perasaan, tentu yang didapat adalah kecewa dan sakit hati yang ada pada diri. Padahal banyak yang bisa kita hargai dari dalam diri kita. Tanpa perlu mendapat penghargaan dari orang lain.

Percayalah... Keletihan, kerapuhan, kelemahan, kesakitan dan sebagainya... Ternyata bisa kita lalui semua. Meski terkadang semua itu harus kita lalui terlebih dahulu dengan berurai air mata. Tak mengapa, bukankah air mata dicipta untuk mengungkapkan sebuah rasa? Karena tidak hanya bahagia saja yang ada di dunia.

"Engkau tidak akan bahagia dengan hanya berpindah dari satu tempat ke tempat lain... Tapi kembalilah pada rasa yang ada dalam dirimu agar engkau gembira." [Syaikh 'Aidh Al-Qarni]
"Kadang, bukan suasana yang harus diganti... Tapi rasa di dalam hati yang perlu kita perbaiki". [Tarbawi, 6 Mei 2010]

Maka, Sebagai seorang wanita dan pribadi yang mandiri... Kita harus lebih pintar mengontrol perasaan kita, bepikir logis, dan tidak gegabah dalam bertindak. Apabila kita sebagai wanita sudah merasa harga diri kita terlanjur hancur, sebagai akibat dari kurangnya penghargaan terhadap diri kita sendiri, ada baiknya untuk mencoba bangkit kembali dan berusaha lebih menghargai diri kita sebelum kita ingin dihargai orang lain.

Don’t waste your time.

Masih ada kesempatan... Untuk tidak terlalu terbuai oleh perasaan.

*Persembahan untuk saudariku, dimanapun berada... Berhentilah mengeluh dan bersinarlah ^_^



by: Renungan Kisah Inspiratif

Apa Yang Kunanti selama ini.....



Ratu Convention Centre, Jambi, 16 Desember 2010