Sabtu, 26 Mei 2018

Tenanglah! Karena Allah Bukan Saja Tahu Kau Sedang Terluka, Tapi Allah Tahu Kau Akan Mampu Melaluinya



Terima saja apapun yang Allah takdirkan kepadamu tanpa bertanya untuk apa dan mengapa, karena setiap yang diputuskan-Nya akan membawa pada kebaikan dan manfaat.

Jadi tenanglah!, tidak usah kamu tangisi dan ratapi dengan sangat, jika takdir itu adalah takdir yang buruk. Karena Allah bukan saja tahu jika kamu kini sedang terlukan, tapi Allah tahu bahwa kamu mampu lewatinya.

Bahkan, Allah Sangat Tahu Bahwa Kamu Mampu Baik-Baik Saja Dengan Takdir-Nya

Bahkan, Allah sangatlah tahu bahwa kamu mampu baik-baik saja melewati apa yang telah menjadi takdir-Nya. Jangan khawatir dan juga pula resah, karena semuanya hanya jalan untuk mendapat keberkahan yang lebih nyata.
Berkah? Iya karena keberkahan hidup kadang harus dibeli dengan rasa sabar dan ikhlas, agar bersyukur atas nikmat-Nya dapat dengan mudah kamu lakukan.

Tenangkan Hatimu Dengan Berbaik Sangka Pada Allah, Sungguh Allah Tidak Akan Berbuat Aniaya Terhadapmu

Untuk saat ini, tenangkanlah hatimu dengan terus berbaik sangka pada Allah, jangan tanyakan apa tujuan Allah memberimu ujian dan semacamnya, karena sungguh Allah tidak akan berbuat aniaya padamu.
Kamupun harus tahu bahwa salah satu tanda bahwa Allah sayang dan cinta kepadamu, yaitu dengan mendatangkan ujian-Nya. Sebab, Allah ingin tahu seberapa pantas dirimu menjadi insan yang istimewa disisi-Nya.

Allah Memberimu Ujian Tak Lain Agar Kamu Tahu Bahwa Allah Sangat Menyayangimu

Sungguh Allah memberimu ujian tak lain hanya agar kamu tahu bahwa Allah sangat menyangimu, sedangkan bila Allah telah sayang maka pasti kamu akan senantiasa diberi keistimewaan oleh-Nya.
Sebab itulah mengapa kadang Allah menghadapkanmu pada ujian yang kadang memang sulit dimengerti. Tapi apapun itu cukup kamu tahu dan yakin bahwa inilah cara indah Allah menyayangimu.

Sabar Dan Ikhlas, Mungkin Rasa Inilah Yang Harus Kamu Ajarkan Pada Hatimu Disetiap Saat

Lantas sikap apakah yang harus kamu tanamkan di hati agar semuanya terasa lebih ringan? Yaitu bersabar dan ikhlas, karena mungkin dengan rasa inilah kamu akan belajar untuk baik-baik saja meski keadaan semakin sulit.
Mungkin dengan sabar dan ikhlas inilah hatimu akan senantiasa melunak dengan mudahnya disetiap saatnya.

Semoga Selepas Kesedihan Yang Kamu Alami Saat Ini Akan Allah Ganti Dengan Kebahagiaan Dan Kebaikan Yang Luar Biasa

Dan setelah upaya untuk bersabar dan ikhlas kamu lakoni, jangan lupa berdoa kepada Allah, semoga selepas kesedihan yang kamu alami saat ini akan Allah ganti dengan kebahagiaan dan kebaikan yang luar biasa.
Semoga Allah memberimu ganti keistimewaan hidup yang sangat indah, sehingga untuk mengingat kembali lagi kejadian yang terlewati kamu tidak akan mampu, sebab banyaknya syukur yang lebih dulu menghiasi hati dan pikiranmu.

by: http://humairoh.com
 

Masa Lalumu Itu Ibarat Bayangan, Maka Tak Perlu Kamu Pedulikan. Karena Ia Akan Tetap Berada Dibelakang

Masa lalu adalah sesuatu yang kadang bila diingat menyiksa batin, terlebih bila kenangan yang ada didalamnya masih begitu membekas didalam hati.
Lantas adakah cara untuk bisa membuang semua itu? Ada, yaitu dengan cara mengikhlaskan. Lalu kemudian memaafkan.
Dan tentu yang demikian pastilah sulit, tetapi kamu mempunyai kekuatan untuk selalu belajar dan belajar. Serta ingatlah, masa lalumu itu ibarat bayangan, maka tak perlu kamu pedulikan karena ia akan tetap berada dibelakang.

Teruslah Melangkah, Dan Tidak Usah Kamu Lupakan. Cukup Kamu Ikhlaskan Saja Dia Berlalu

Tidak usah menghiraukannya kembali, meskipun kadang dia seringkali menyiksa ingatanmu akan rasa sakit yang pernah kamu rasakan.
Kamu harus mampu memerangi semua rasa yang menyiksa batinmu, dengan terus melangkah kedepan tanpa harus melupakan.
Tetapi cukup saja kamu ikhlaskan yang telah berlalu, karena seiring dengan ikhlas itulah kamu akan kembali tenang.

Seiring Melajunya Waktu Ia Akan Pudar Dengan Sendirinya Dari Ingatanmu, Jika Kamu Tahu Caranya Ikhlas

Dengan seiring waktu yang melaju tiada henti, maka pasti akan pudar pula inngatanmu tentangmu, jika setiap saat yang kamu miliki selalu kamu ajarkan hatimu untuk ikhlas.
Iya, ikhlaskanlah dia yang ada dimasa lalumu, tidak peduli seperti apa dia dulu kepadamu, yang penting kamu harus buktikan bahwa kamu tidak lemah meski dulu pernah disakiti olehnya.

Sulit? Belajarlah! Karena Mengikhlaskan Memang Butuh Yang Namanya Latihan Tiada Henti

Sulit belajar untuk ikhlas? Belajarlah! Karena apapun yang sulit akan menjadi mudah diakla kamu mampu untuk belajar.
Dan ketahuilah, mengikhlaskan itu memang butuh yang namanya latihan tiada henti, karena didalamnya ada kesabaran yang selalu kamu pertahankan.

Semakin Kamu Berjalan Dengan Rasa Ikhlasmu, Maka Semakin Jauh Kenanganmu Tertinggal

Ketika kamu bertanya mengapa harus ikhlas? Sepenting itukah rasa ikhlas dalam melupakan masa lalu? Iya sangat penting, karena semakin kamu berjalan dengan rasa ikhlasmu maka akan semakin jauh kenanganmu tertinggal.

Ingat, Tidak Usah Kamu Bersusah Paya Melupakan, Tapi Berupayalah Untuk Ikhlas Dan Memaafkan

Jadi ingatlah dengan bijak, tidka usah kamu bersusah payah untuk melupakan masa yang telah berlalu, karena nyatanya semakin kamu berusaha lupa maka akan semakin kamu mengingatnya.
Tetapi saat kamu beruapaya untuk mengikhlaskan, maka lambat laun kenangan yang nampak begitu menyiksa batin akan hilang dengan sendirinya.
Selain itu, beruapayalah untuk bisa memaafkan, karena disaat hatimu sudah lapang dengan rasa ikhlas dan memaafkan, sungguh kamu akan mengerti bahwa masa lalu itu sebenarnya pelajaran berharga dalam hidupmu yang sekarang.

BY: http://humairoh.com

Terkadang Rencana Allah Itu Sulit Dimengerti, Tapi Pada Akhirnya Kita Akan Mendapat Hikmah Dibaliknya

Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, karena semua yang terjadi sudah sesuai dengan rencana Allah. Dan rencana Allah terkadang sulit sekali dimengerti, tapi pada akhirnya kita akan mendapat hikmah dibaliknya.
Bersabar dan teruslah berprasangka baik atas apapun yang telah menjadi kehendaj-Nya, karena apapun itu sudah disediakan kebaikan bersamanya.


Selalu Ada Hikmah Atas Kejadian Yang Allah Tetapkan, Ntah Itu Kejadian Buruk Atau Kejadian Baik Sekalipun

Karena selalu ada hikmah atas kejadian yang telah Allah tetapkan, ntah itu dalam kejadian yang buruk atau dalam kejadian yang baik sekalipun.
Semuanya telah Allah atur dengan baik, dan yang jelas apapun itu sudah sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan hidup kita.

Tetaplah Berprasangka Baik, Karena Semakin Kita Berprasangka Baik Maka Allah Akan Tambahkan Kebaikannya Kepada Kita

Oleh karenanya, setidak terduga apapun yang ditakdirkan-Nya maka kita harus bisa berprasangka baik, karena semakin kita berbaik sangka kepada Allah maka pasti kebaikannya akan semakin ditambahkan kepada kita.
Jadi jangan pernah kita meragu atas appaun yang telah menjadi keputusan Allah, terima dengan ikhlas dan syukuri dengan penuh rasa sabar.

Jangan Khawatirkan Apapun, Cukup Kita Sadar Saja Bahwa Allah Selalu Mempersembahkan Yang Terbaik

Jangan pula kita mengkhawatirkan apapun yang telah Allah persembahkan kepada kita, tapi cukup kita sadar saja bahwa Allah selalu mempersembahkan yang terbaik untuk kita.
Allah tidak pernah aniaya kepada kita karena Allah sayang kepada kita, sebab itulah mengapa disetiap saatnya kita harus benar-benar yakin kepada-Nya.

Percaya Saja Kepada Allah Sepenuhnya, Agar Kita Tidak Pernah Kesulitan Untuk Berhusnuddzan Kepada-Nya

Percaya saja kepada Allah sepenuhnya, agar kita tidak pernah kesulitan untuk berhusnuddzan kepa-Nya, disaat sesuatu yang buruk terjadi kepada kita.
Karena biasanya seseorang akan megeluh dan seakan-akan tak yakin kepada Allah dikala sesuatu yang buruk menimpa, dan hatinya tidak bisa tenang dengan rasa yakin.

Ketahuilah, Rencana Allah Itu Adalah Sebaik-baiknya Rencana, Maka Pastikan Kita Tidak Pernah Meragukannya

Serta ketahuilah, rencana Allah itu adalah sebaik-baiknya rencana, maka pastikan kita tidak pernah meragukan sedikitpun yang telah ditetapkan-Nya.
Kita harus mampukan hati kita untuk bersyukur dan bersabar, hingga ikhlaspun dapat dengan mudah kita ajarkan kepada hati.
Dan percayalah bahwa hikmah terbaik akan ada bersamanya, jika tidak sekarang maka pasti nanti setelah semuanya sampai waktu yang baik menurut Allah.


by: http://humairoh.com

Rabu, 11 April 2018

Pada Rabu yang Menggebu




Jika suatu hari nanti masa itu telah datang, mungkin aku sudah terlanjur pergi meninggalkan sesuatu yang ku sebut kenangan.

Memilih untuk mengikhaskan sebuah nama yang kerap kali kuminta Dengan iba dalam tiap tadahan doa.

Karna aku tidak bisa terus berdiam diri dengan membiarkan hati dihantam luka berkali kali. 

Tetapi tekadku ini bukan semata karena isyarat akan cinta yang telah mati, bukan sama sekali.

Hanya saja, aku sedang berusaha bersahabat dengan keadaan agar takdir yang telah Allah gariskan bisa ku pijaki dengan hati yang lapang,

Dan kelak, jika kau mengingatkanku sebagai rindumu yang Hilang, carilah aku di rangkaian masa depan yang pernah kita rencanakan. 

Barangkali aku sudah lebih dulu tiba disana, dan menunggunya untuk bersama-sama membangunnya.

Tetapi, jika hatimu enggan untuk melangkah , maka lupakan saja segalanya. Biarkan rindu yang pernah ada, terpaut pada hati seseorang yang yang kelak akan mendampinginya tanpa mengenal lelah.

Sabtu, 07 April 2018

antara aku, kau dan kenangan kita


Aku mengenalnya lebih dai setahun yang lalu. Mencoba mendekatkan diri karena satu profesi sebagai abdi desa namun hanya berbeda lokasi tugas. Bertemu lebih dari sekal dalam sebulan, bertemu dan berkomunikasi dengan baik membuat keakraban itu semakin intens dan dekat. Segala cerita mengalir bersama waktu yang terus berpacu, segala tawa tercipta diantara tangis dan air mata. Aku menikmati.... sangat menikmati segara perhatian dan kasih sayang yang kuanggap lebih dari sekedar teman, yang kuharap mampu membuatku bisa berjalan seiring dengannya.

Bebrapa bulan dekat, satu kejadian membuat ego kami membuncah, pertengkaran hebat pun tak terelakkan. Segla sedih, segala rasa menyeruak tak terkendali. Berbagai cara untuk meredam.. namun aku kalah dengan keadaan. Ego membuatnya semakin beraktakan. Hari-hari yang terlewati semakin menyiksa, tanpa sapa, tanpa salam, tanpa tatapan apalagi perhatian. Semuanya sirna seiring amarah yang tak terkendali. Aku menyerah.... menyerah untuk memperbaiki segala keadaan yang pernah mati-matian untuk kukembalikan.

Tapi Allah berkata lain, memalui orang2 terkasih mencoba menyatukannya kembali... yang terserak itupun kembali terhimpun, yang awalnya dingin kembali hangat bahkan semakin hangat. Rasa itu pun kembali, kembali menyeruak untuk bertahan hingga memimpikan sebuah masa depan bersama. Rasa yang seharusnya tak ada, rasa yang mestikan mampu dikendalikan dari segala sifat dan sikap yang ku tau tentangnya, tentang hari-harinya, tentang lakunya dan semua tentang hitam putihnya. Namun...
lagi2 aku gagal.. aku tak kuasa memendung segala rasa.  Hingga akhirnya apa yang paling aku takutkan terjadi, dia lebih memilih yang lain dibandingkan aku yang selalu ada di sisinya. Mungkin dia tak menyadarinya, atau hanya menganggap keakraban selama ini hanyalah sebuah pertemanan biasa. Namun, bagaimana dengan mimpi2 itu?? Yang pernah kami bahas disepanjang malam, yang selalu kami ceritakan disetiap waktu bersama.... akan kah hanya sebatas angan bersama?? Atau hanya cerita cinta segitiga dalam film india antara kajol – rahul dan anjeli??

Malam terakhir kami bertemu, kusampaikan segala rasa yang ada . kuutarakan segala apa yang selalu membuatku bertahan disisinya, yang mungkin saja dia tidak tau. Atau pura-pura tak tau. Yang bisa saja dia tidak ingin tau, tapi aku tau jika dia tau akan semuanya. Kulepaskan semua apa yang ada di hati, tanpa berharap apapun selain dari semoga aku lega setelah ini.

Aku sakit, aku patah, aku terserak.. berantakan... entah telah berapa banyak air mata ini jatuh yang tak tertahan, entah berapa banyak waktu yang terbuang untuk meratapi segala rasa yang menyiksa. tak kuasa aku hadapi hari nya.. hari yang membuatnya bahagia dan membuatku jatuh terserak. Aku memilih meninggalkan kota itu dan lari dari kenyataan bahwa semuanya sudah usai, kenyataan pahit itu harus dihadapi dengan segala rasa. Melalui seorang teman kukirimkan lagu “titip cinta” sebagai sebuah ungkapan rasa yang selama ini menggema di raga yang tak mampu ku urai satu per satu.
Aku hanya bisa menangis, tak mampu lagi menahan air mata yang turun ketika pagi itu masih menyempatkan diri untuk video call via WA. Semoga dia bahagia, bahagia dengan segala pilihannya, bahagia dengan dia yang semoga lebih baik dariku. Dan aku harus bisa kembali dari liburan ini dengan lebih baik. Aku tidak ingin kembali mengingat semuanya, aku tidak ingin lagi menangis untuknya.. aku harus kuat dengan segala yang terjadi terhadapku. Mungkin memang ini yang terbaik yang harus aku lalui saat ini.. meski kurasa setengah mati. Mencoba untuk tidak lagi peduli terhadapnya, mencoba untuk semuanya biasa-biasa saja jika akhirnya kami kembali dipertemukan.
Semingu berlalu, rasa yang kupunya tak jua kunjung berubah. Serasa mimpi ketika aku mengingat segala yang terjadi minggu kembali, belum percaya jika saat ini dia telah memutuskan untuk hidup bersama dengan yang lain. Ada komitmen yang kami sepakati jika semuanya tak akan merubah silaturrahmi, jika semuanya tetap akan seperti apa yang terjadi.  Ahh.... aku tak percaya... tetap akan ada beda, tak akan ada lagi kisah telpon hingga subuh, atau duduk dan jalan bersama. Itu pasti, akan ada rasa canggung dengan sendirinya.

Seminggu berlalu, aku tetap dengan aku yang rapuh, yang memcoba bertahan dari hari ke hari, mencoba untuk tidak lagi menitikkan air mata, mencoba untuk tidak lagi membahasnya, mencoba untuk tetap tersenyum dan mencoba bertahan untuk bersembunyi dalam perih.
Semoga kamu berbahagia dengan pilihan hidupmu.... semoga ini yang terbaik untukmu, untukku dan untuk kita... aku masih bingung untuk menentukan arah dan langkahku tentangmu... semoga kedewasaan yang kita sepakati bersama tidk membebaniku dalam menjalani hidup... aku ingin tetap bersilaturrahmi denganmu, meski sebenarnya tidak lah baik, meski sebenarnya justru membuatku semakin sakit dan perih... tapi untuk kehilanganmu saat ini aku belum sanggup. Entahlah.. mungkin rasa yang aku punya padamu sangatlah dalam, asa yang kubina bersamamu membuat aku tenggelam dalam duka yang tak berkesudahan.

Aku pasrahkan segalanya pada Tuhan, tentang aku, tentang kau dan tentang kita. Pun akhirnya kita tetap masih bisa bersilaturrahmi, mungkin itu aladah sebuah kedewasaan, jikapun sebaliknya mungkin itu adalah keputusan Tuhan untuk kebaikan semuanya.
Aku hanya ingin dia tau..  aku tak lagi ingin mempermasalahkan apa-apa yang sudah dibuatnya patah, tak juga mengungkit apa-apa yang terlanjur sakit. Hanya saja yang harus dia tau yang dia mainkan bukan hal yang sepatutnya dipermainkan, apa yang da tinggalkam bukan hal yang mudah untuk kutanggalkan.

Biarkan aku seperti ini.. semuanya aku serahkan pada Sang Pemilik Hidup. Tak ada yang sia-sia didunia, semuanya pasti ada hikmah yang membuat kita bersyukur berada dalam kondisi ini.


Tabir, 07 April 2018 23 :38