Pujiku Menjunjung langit
Saat kusadar bahagia
Tlah menyentuh hatiku
Meski Cuma satu titik
Setidaknya aku tak perlu menghasut sedih
untuk menjelmakan tawa
matamu telah menyeka segala laraku
yang menguntit malam gelap
mengukir indahnya
cerita mencintai dan menantimu
sapa yang kurunut pada deretan hari
akhirnya menjemput nyata
pertemuan yang kupilih sebagai pembunuh rindu
bisik lembutmu menghapus sepiku
membelengguku dibatas mimpi yang terindah
berbahagialah semestinya
tak perlu ada luka lagi yang mengukit galau dibalik senja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar