Selasa, 04 September 2007

sahabat sejatiku

Kita pernah duduk bersama
Meremang petang melihat siluet senja
Melihat Cakrawala mega
Sebelum sang mentari kembali keperaduan

Saat - saat kebersamaan
Suka dan duka yang menyemai perjalanan hidup
Menorehkan sebait kenangan terindah
Yang tak mudah terhapus oleh pendar sinar mentari pagi ketika menyinari untaian embun

Kebersamaan itu
Telah meninggalkan sebuah makna terdalam dalam palung rasa
Menilam cahaya pendar - pendar jiwa
Dan aku terpuruk dalam linangan bahasa asmara

Wahai sahabat ku ???
Salahkah aku jika mencintai mu
Salahkah jika nama mu telah terpahat dalam jantung hati ku
Dan mengabadi sepanjang jarak ombak berbuih

Wahai sahabat ku
Kalam itu akan kembali terbuka
Sabda itu akan kembali termuara
Dan biarkan mengabadi hingga mata kita memejam abadi

Tidak ada komentar: