Senyum kesedihan, tawa kepiluan
Setia mendampingi langkah hidup kita
Dijalan yang kita pijak
Bongkahan batu-batu terjal menghampar
Hempaskan arah esok
Menyudutkan ketepi jurang kehancuran
Kita tersandung, terjatuh, dan terinjak-injak
Kita tercabik oleh getirnya kenyataan
Sebab cinta yang buta enggan menatap
Sahabat.....
Bisikku menghampirimu
Jangan perkeruh air yang keruh
Karena ketololan jadi bagiannya
Bukalah hati serta pikiran
Kita kecap pahit kenyataan
Karena sesungguhnya didasar samudra
Tersimpat setetes madu
Yang begitu manis
Yaitu kesadaran
Sahabat......
Tak usah diam
Nadi masih berdenyut
Jantung masih berdetak
Kita akan terus melangkah
Bersama waktu
Memahat bongkahan batu terjal itu
Meniti pijakan esok
Meski harus berakhir sepi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar