Minggu, 15 Mei 2011

Ikhlas pada Ketidakikhlasan

Mencoba Ikhlas dengan keadaan yang tidak bisa membuat kita ikhlas adalah suatu yang sulit, tapi ternyata dengan keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna.

Dan, kemarin saat meminta teman untuk iklhas saat kehilangan tas di meja kerja di kantornya, memang agak sedikit susah, tetapi saya memintanya untuk bermunajat dan mengikhlaskan atas ketidakikhlasan yang terjadi pada apa yang terjadi. Insya Allah, pasti ada hikmah di balik semua cobaan yang terjadi.

Rasa ikhlas bisa berkaitan dengan kebahagiaan. Jadi, jika kita bisa membuat dan mengkondisikan suasana hati kita pada posisi ikhlas, maka sebenarnya kita akan merasa bahagia atau tenang.

Pernahkah kita tiba-tiba merasa amat bahagia tanpa sebab apa pun? Rasa bahagia itu sebenarnya diakibatkan oleh rasa ikhlas atas apa yang kita terima baik saat karunia yang kita dapat atau musibah yang kita dapat.

Selain membuat diri merasa bahagia dan tenteram, apa sih manfaatnya di saat kita ikhlas? Jika kita Ikhlas kita akan merasa kita menyerahkan semua masalah kita kepada Tuhan. Doa kita akan diterima jika kita merasa ikhlas. Jadi, kita sebagai manusia, makhluk yang amat lemah ini akan berubah menjadi makhluk yang kuat sealam semesta jika kita pada zona ikhlas atau berserah diri kepada Tuhan, karena segala keinginan kita mungkin akan dikabulkan. Yang lebih kuat dari gunung adalah besi, yang lebih kuat dari besi adalah api, yang lebih kuat dari api adalah air, yang lebih kuat dari air adalah angin. Yang lebih kuat dari angin adalah manusia yang ikhlas.

Perlu diingat saat ditimpa suatu musibah pasti akan sulit kita ikhlas, sulit menerima apa yang terjadi kepada kita.

Tapi, coba lagi ingat di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Setiap tangisan pasti akan ada sebuah senyuman. Seorang yang ikhlas akan memiliki kekuatan yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya yang selalu tenang dan damai.

Seseorang yang selalu meratapi apa yang terjadi, menyesali kesalahan atau kekeliruan yang dibuat dan terpaku pada waktu mereka yang terbatas hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan dan keputusasaan.

Dengan sebuah keikhlasan menerima apa yang telah terjadi, akan membuat kita kembali menatap sesuatu kejadian dengan penuh pesona, terima dengan ikhlas apa yang kita miliki, apa yang terjadi, dan apa yang menimpa kita, maka tidak akan ada lagi sesuatu menjadi sebuah beban.

Janganlah pernah merasa terlalu terimpit, terkekang karena di dunia ini segala sesuatu pasti berubah. Saat hati tidak bisa ikhlas, cobalah berdoa untuk bisa ikhlas atas ketidakikhlasan kita.

Tataplah masa depan, jalani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, karena pasti di balik sebuah permasalahan pasti akan muncul kemudahan. Satu hal ikhlas itu tidak berarti pasrah, ikhlas itu menerima dengan baik apa yang terjadi, dengan tetap berusaha mencapai apa yang kita inginkan.

Menjadi ikhlas saat hati tidak bisa menjadi ikhlas adalah tetap yang terbaik. Ujian atau cobaan pasti akan terus mengalir, ikhlas menerima dan sabar menjalani adalah sebuah kunci dalam menjalani semua yang ada.

"Ya Allah, ikhlaskan hamba atas ketidakikhlasan hati, asal Engkau terus bersamaku ya Allah".


Hotel Graha Dinar kamar 140, Cisarua, Bogor, 15 Mei 2011


Tidak ada komentar: