Minggu, 01 Juni 2008

MENIKAHI ORANG YANG DICINTAI ATAU MENCINTAI ORANG YANG DINIKAHI ?

Hemm…pertanyaan yang tidak mudah kita jawab, dibenak kita mungkin akan muncul sebuah pertanyaan, ”Apa bedanya sih?”. Inspirasi tulisan ini muncul ketika saya sedang terlibat diskusi hangat dengan sang "mas" kemaren malam lewat telephone.

"mas ingin mencintai orang yang mas nikahi... bukan menikahi orang yang mas cintai.........." itu kaliamat yang kudengar dari suaranya nun jauh di kebumen sana

hm.......... entahlah............

Cinta membuat kita bisa melakukan segala hal, apapun kondisi kita dan di manapun kita berada, dan itulah pengorbanan atas nama cinta.

Cinta terkadang membuat kita buta, memaksa kita untuk meninggalkan norma, pilihan sadar, jati diri, cita-cita sampai keyakinan, demi untuk memenuhi kehendak yang kita cintai. Tetapi kadang cinta juga bisa membuat kita menjadi sebaliknya.

Mencintai orang yang di (me) nikahi, merupakan sebuah pilihan sadar kita untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki, serta menerima semua kekurangan dan kelebihan pasangan kita.

Kita akan menjaga agar api cinta itu tidak pernah redup atau mungkin mati dengan segala upaya, walaupun badai mencoba untuk memadamkannya.

Sementara menikahi orang yang kita cintai memang sudah menjadi sebuah keharusan, namun coba kita renungkan barang sejenak. Terkadang kita mencintainya bukan karena pilihan sadar kita tetapi lebih karena ada perasaan membuncah untuk segera bersanding dan memiliki.

Pada saat itu kita sedang terlena oleh tampilan sesaat, kita tidak pernah berpikir apakah bara api cinta akan tetap abadi selamanya dalam diri ?, yang penting mumpung bara itu masih menyala maka sudah semestinya segera dicarikan tempat di mana api cinta itu akan diletakkan.

Dan ketika tempat itu dirasa sudah tidak sesuai dengan yang diharapkan, bahkan justeru membuat baranya semakin redup maka kita akan buru-buru untuk mencari tempat lain agar api cinta tetap menyala, tanpa mencari sebab apa yang sekiranya membuat api cinta itu menjadi padam.

Ya, api cinta itu sudah berada di tempat lain, dan kita tidak akan pernah mendapatkannya kembali.

Sudahkah kita mengerti akan beda antara keduanya??? semoga kita menjadi orang2 yang berfikir.......

Qs. Ar Ruum : 21.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir “.

Tidak ada komentar: